Sabtu, 26 November 2011

IMAGUSTAR NEWS

IMAGUSTAR (Ikatan Mahasiswa Gunungsitoli Utara) menyurati/datang di hadapan Bapak Walikota Gunungsitoli tgl 24/11/2011 yang diwakili ketua bidang litbang oleh sudirman ziliwu dan sekretaris  wira dharma E. zega,serta instansi terkait polres dan DPRD kota gunungsitoli untuk menyampaikan beberapa hal yang menyangkut beberapa objek wisata Pemerintah dan Swasta yang ada di Gunungsitoli Utara, yang di antaranya objek wisata Muara Indah, Pantai Hoya, Pantai Charlita, Pantai Ariqa, dan Pantai Boilawosi.
Beberapa objek wisata yang maksud kurang perhatian pemerintah dan instansi terkait terutama dalam penerapkan ketertiban dan pengawasan di masing-masing objek wisata pemerintah maupun swasta. Berbagai hal yang di sampaikan adalah sebagai berikut :Sehubungan dengan maraknya pondok-pondok tertutup yang sengaja dibuat/bangun dilokasi objek wisata pemerintah dan swasta di Gunungsitoli Utara di antaranya objek wisata Muara Indah, Pantai Boilawosi, dan Pantai Hoya.Beberapa aktifitas badan usaha di objek wisata Gunungsitoli Utara yang diduga tidak mengindahkan tentang peraturan tentang Badan Usaha dan Aturan lainya yang berkaitan dengan Objek Wisata.Dimana pondok-pondok tersebut diatas kerap digunakan oleh para pengunjung untuk yang di duga kegiatan mesum.
Adanya pondok-pondok tertutup tersebut dijadikan sebagai bagian untuk mendapat keuntungan/Bisnis/komersial oleh pemilik usaha. Maka, menyikapi, dan mencermati kegiatan diobjek wisata, apabila tidak diperhatikan dan dicegah dari sekarang maka dikhawatirkan akan semakin mengakibatkan situasi radikal terjadi kepada para remaja di tengah-tengah masyarakat khususnya di kalangan mahasiswa/pelajar dan kaum muda-mudi. Tercemarnya lingkungan, adat, agama, oleh karena perbuatan amoral dan asusila dengan beberapa oknum yang menyalahgunakan tempat-tempat tersebut yang mana diketahui dengan sengaja di bangun oleh oknum pengelola sebagai lahan bisnis, dimana pondok-pondok tersebut di bayar oleh para Pengguna / pengunjung Rp 15.000,- s/d Rp 25.000,-Oleh karenanya dalam hal mengingat, memperhatikan serta mempertimbangkan beberapa hal tersebut diatas,maka Ikatan Mahasiswa Gunungsitoli Utara bersama dengan aspirasi Masyarakat, Tokoh Adat / Agama dan Kaum Pemuda Gunungsitoli Utara mengharapkan Kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli, agar:

Meminta dan mengharapkan kepada Walikota Gunungsitoli dan instansi terkait agar lebih memperhatikan ketertiban dan pengawasan keberadaan tempat-tempat objek wisata pemerintah maupun  swasta di wilayah Gunugsitoli Utara sehingga tercapainya sapta pesona yang diharapkan, dimana beberapa objek wisata tersebut terindikasi tidak memiliki izin pengelolaan.Dengan adanya pondok-pondok tertutup di berbagai objek wisata pemerintah dan swasta sebagaimana tersebut yang kerap dimanfaatkan oleh para pengunjung untuk kegiatan atau hal-hal yang  tidak sesuai di pandangan publik, norma, adat, agama serta bertentangan dengan Hukum untuk dapat diperhatikan dan ditertibkan.Maka berdasarkan perihal di atas,  Ikatan Mahasiswa Gunungsitoli Utara (IMAGUSTAR) dengan sangat mengharapkan responsif pihak-pihak terkait, Ormas, OKP dan tokoh-tokoh masyarakat terlebih kepada pemerintah Kota Gunungsitoli dan Instansi lainya agar lebih memperhatikan tempat-tempat objek wisata tersebut khususnya di Gunungsitoli Utara demi tercapainya perwujudan objek wisata pemerintah dan swasta untuk lebih baik dan kondusif dari sebelumnya.

Selasa, 22 November 2011

NEWS FORSAS NIAS

WASPADA AKAN REKAYASA RETRIBUSI PARKIR DI KOTA GUNUNGSITOLI

Forum Harmoni Nusantara (FORSAS )Kab. Nias-Gunungsitoli meminta kepada seluruh masyarakat kota Gunungsitoli kep –Nias agar waspada terhadap perlakuan oknum petugas parkir di sejumlah troktoar diwilayah kota gunungsitoli yang diduga merekayasa retribusi parkir, yang mana dalam retribusi asli  Rp 250- sedangkan retribusi palsu Rp 1000-.pada retribusi palsu terdapat stempel dan kop logo kota yang discan oleh beberapa pelaku yang tidak bertanggung jawab. Peristiwa ini  semakin marak di Kota Gunungsitoli Oleh tindakan beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab.
            Disisi lain setelah memperhatikan dari retribusi dimaksud, ditemukan hal yang menjadi tanda tanya besar, dimana pada Kop Retribusi terdapat Logo Pemerintahan Kota Gunungsitoli akan tetapi Perda yang digunakan Perda Kab. Nias Dati II No. 13 Tahun 1998. perihal tersebut diasumsikan bahwa saat ini Pemerintahan Kota Gunungsitoli masih menggunakan Perda Kabupaten Nias alias Plagiator.
Menyikapi peristiwa tersebut, SUDIRMAN ZILIWU sebagai sekretaris  DPD FORSAS kab .Nias menyampaikan “ Bahwa pemerintah kota gunungsitoli dan Wilayah Kota  Gunungsitoli bagi masyarakat sangat jelas akan tetapi yang menjadi koreksi bagi kita adalah bagaimana dengan kejelasan sistematis dari pemerintahan itu sendiri yang diduga masih menggunakan Perda – Perda Kabupaten Nias alias dasar – dasar kegiatanya pada Perda Kabupaten Nias. Lalu apa yang telah dilakukan oleh Pemerintahan Kota dan DPRD Kota Gunungsitoli saat ini bilasanya hingga kegiatan tersebut terus – menerus berlanjut. Sementara Pemerintahan Kota Gunungsitoli sebagai daerah otonomi sudah berumur kurang lebih dua tahun.
Maka mengingat dan mempertimbangkan kejelasan Sistematis Pemerintahan di Kota Gunungsitoli, kita mengharapkan agar sesegera dibuat PERDA - PERDA didalam sistem pemerintahan kota Gunungsitoli sebagai acuan dalam melaksanakan  program atau kegiatan-kegiatan diwilayah Kota Gunungsitoli, tanpa bergantung pada PERDA  kabupaten-Nias Yang di Duga MOU antara penggunaan PERDA kab Nias dengan kota Gununsgitoli telah berakhir thn 2010 yang lalu.
            Ditempat terpisah, Yanuari Zebua Ketua DPW LSM HAMBA Kepulauan Nias dalam menagggapi isu tersebut juga menyatakan bahwa kegiatan-kegiatan diwilayah Pemerintahan Kota Gunungsitoli saat ini masih mendasari Perda-Perda Kabupaten Nias . Juga ditemukan pada kegiatan Dinas Perhubungan (DISHUB) dalam hal izin trayek. Hal tentang Peraturan Daerah ini adalah sesuatu yang sangat sensitif dalam menentukan kebijakan-kebijakan dan acuan sebagai tata kelola sistem kegiatan Pemerintahan.

Jumat, 04 November 2011

NEWS FORSAS NIAS


gunungsitoli 04/11/2011.Dugaan Tindak Pidana KorupsiAtas pengelolaan / penggunaan dana PNPM Mandiri perdesaan tahun anggaran 2010 / 2011
Biaya fisik Rp 332.182.500,-(tiga ratus tiga puluh dua juta seratus delapan puluh dua ribu lima ratus) Di Desa Lawa-Lawa kec.hiliserangakai Kab.Nias

berdasarkan hasil Investigasi Forum Harmoni Nusantara (FORSAS) Nias- Gunungsitoli jum'at 04/11/2011pada pnpm mandiri perdesaan di desa lawa-lawa kecamatan hiliserangkai kabupaten Nias Terindikasi pada bangunan fisik tidak sesuai dengan BASTEK dan RAB yang ada sebagaimana laporan beberapa msyarakat desa lawa-lawa terhdap personil FORSAS an. yuniaman mendrofa selaku team infestigasi pada pnpm mandiri perdesaan sebagaiman diungkap dalam Forum.
-          Bahwa ditemukan adanya dugaan kuat atas pasca pengelolaaan / penggunaan dana PNPM mandiri perdesaan desa lawa-lawa Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias Tahun anggaran 2010/2011 dengan pagu dana Rp 332.182.500,-(tiga ratus tiga puluh dua juta seratus delapan puluh dua ribu lima ratus) yang terindikasi terjadinya Praktek KKN
1.      Bahwa diduga kuat pada pengelolaan/penggunaan Dana PNPM  mandiri perdesaan tahun anggara 2010/2011 yang terindikasi menyebabkan kerugian keuangan Negara sebesar Rp. 165,347,800,- (Seratus Enam Puluh Lima Juta Tiga Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu Delapan Ratus Rupiah). Dana PNPM mandiri perdesaan di desa lawa-lawa Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias  tidak seimbang dengan hasil yang dibelanjakan sebagaimana petunjuk dalam RAB.Pengerjaan PNPM di desa lawa-lawa kecamatan hiliserangkai kabupaten Nias  tidak sesuai dengan Bastek. Dalam pengerjaan PNPM mandiri perdesaan di desa lawa-lawa an. YUNIAMAN MENDROFA selaku team investigasi FORSAS pada pnpm mandiri perdesaan di desa lawa-lawa mengemukakan bahwa terjadinya koinspirsi dan unsur Nepotisme sebagaimana selaku sekdes menposisikan  istrinya sendiri sebagai bendahara tanpa musyawarah Desa, dan juga ambill alih daripada tugas TPK sebagaimana sekdes adalah seorang PNS yang tidak diperbolehkan merangakap untuk ambil tugas ketua TPK pnpm desa lawa-lawa. Namun ,di duga  adanya kesengkokolan dari TPK an. BOWOSOKHI MENDROFA. Pada tahap kedua masyarakat menduga ada penyelewengan dana PNPM yang sangat besar  dengan rincian umlah aspal yang dibelanjakan 60 drum sebagaimana dalam RAB di duga tidak sesuai dengan dilapangan dimana yang dibelanjakan hanya 27 drum sedangkan  anggaran yang selebihnya tak ditahu dikemnakan oleh masyarakat .demikian dituturkan masyarakat  desa lawa-lawa kepada team Investigasi. Pengaspalan jalan tidak sesuai lagi dalam RAB dan pemasangan Batu pada drainase dan brojong juga tidak sesuai sebagaimana bastek yang ada.pembuatan parit beton dan dwiker plat tidak sesuai dengan bastek dan RAB terlampir sebagaimana yang dikerjakan pada parit beton.Berdasarkan keluhan masyarakat desa lawa-lawa kec hiliserangkai meminta kepada personil FORSAS Nias agar menindak lanjuti hal tersebut ke pihak penegak Hukum di wilayah kepulauan Nias, dengan menyerahkan beberapa alat pembuktian dan RAB pnpm masyarakat lawa-lawa.Mengingat dan menimbang serta mencermati Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 Jo Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi maka personil forsas ambil alih untuk menindak lanjutin demi tercapainya kejayaan negeri dan keharmonisan bangsa NKRI.








Kamis, 03 November 2011

NEWS FORSAS NIAS

Gunungsitoli 04/11/2011.
DPD Forum Harmoni Nusantara (FORSAS) an. sudirman ziliwu sek.DPD forsas kab Nias Gunungsitoli meminta kepada POLRES NIAS agar segera malakukan proses penyelidikan dan penyidikan terkait laporan FORSAS pada Dugaan Tindak Pidana Korupsi SKPD DisperindagESDM Kab. Nias dalam  pengelolaan / penggunaan dana anggaran APBD Tahun 2010 Rp. 2.368,476,588 (Dua Miliar Tiga Ratus Enam Puluh Delapan Juta Empat Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Lima Ratus Delapan Puluh Delapan Rupiah)

Dalam laporan FORSAS dugaan tindak pidana korupsi tersebut sangat mengharapakan responsif dan proses cepat dari pihak POLRES NIAS agar segera memberi kepastian Hukum kepada seluruh lapisan masyarakat Nias yang masih awam dalam mendapatkan informasi tentang kepastian hukum di wilayah NIas terkait dugaan tindak pidana korupsi pada SKPD DISPERINDAG. Bahwa pada penggunaan dana anggaran APBD 2010 di Disperindag ESDM Kabupaten Nias oleh kuasa pengguna anggaran Dra. Hj. Mawarni Telaumbanua, MM melakukan penarikan dana sebesar Rp. 2.368,476,588 berdasarkan SP2D tertanggal 14 Januari 2010 s/d pertanggal 31 Desember 2010, dalam pengelolaan dan penggunaan dana anggaran tersebut diduga adanya tindakan penyimpangan yang menghambur-hamburkan dana APBD TA 2010 yang terindikasi menyebabkan kerugian Negara, yang terjadi dalam program Kegiatan Belanja  yakni ; Belanja Operasi, Belanja Pegawai (Belanja Pegawai Tidak Langsung dan Belanja Pegawai Langsung, dan Belanja Barang dan Jasa. 
p   Pada tahun 2010 SKPD Disperindag ESDM Kabupaten Nias dalam program kegiatan Belanja menghabiskan dana sebesar Rp. 2.248.188.305,00,- (dua miliar dua ratus empat puluh delapan juta seratus delapan puluh delapan rupiah tiga ratus lima rupiah) sebagaimana realisasi anggaran dalam data penjabaran yang telah disampaikan oleh  lembaga  forsas, dan dokument anggaran disperindag  pada anggaran 2010 yang sudah  di sampaikan kepada kapolres Nias pada tanggal 11/20/2011. laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja TA. 2010 dan realisasi anggaran dalam data hasil evaluasi DHI LAKIP dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
b   berdasarkan penjabaran laporan realisasi pendapatan dan belanja TA.2010 dan CALK TA. 2010, Jumlah pendapatan Disperindag ESDM periode 1 Januari s/d 31 Desember 2010, sebesar Rp. 24.139.824,00- (Dua puluh empat juta seratus tiga puluh Sembilan ribu delapan ratus dua puluh empat rupiah).
3.      Bahwa berdasarkan data hasil rekapitulasi penerimaan SP2D TA.2010, penarikan dana untuk Dinas Perindag ESDM oleh Kuasa Pengguna Anggaran DHI mengetahui Kepala Dinas Disperindag ESDM Kabupaten Nias An. Dra. Hj. Mawarni Telaumbanua, MM sebesar        Rp. 2.368.467.588,00- (Dua miliar tiga ratus enam puluh delapan juta empat ratus enam puluh tujuh ribu lima ratus delapan puluh delapan rupiah).demikian disampaikan oleh sekjend FORSAS kab. Nias-Gunungsitoli selaku pelapor di POLRES nias an. SUDIRMAN ZILIWU .dan berdasarkan investigasi personil forsas di wilayah Nias.

KEMATIAN BEZIDUHU HAREFA SEKRETARIS KOMISI C DPRD KOTA GUNUGSITOLI


Kematian Beziduhu Harefa sekretaris komisi C DPRD kota Gunungsitoli Terlihat Sadis Saat Di Temukan Tewas Di penginapan Malaga.

GUNUNGSITOLI,  – Pada hari jumat lalu 28/10/2011 Hingga saat ini pihak Kepolisian Resor Nias belum dapat memastikan penyebab tewasnya Beziduhu Harefa, Anggota DPRD Kota Gunungsitoli, yang ditemukan sudah tidak bernyawa di salah satu kamar di Penginapan Malaga, Desa Simaenaere, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kamis (27/10/2011).
“Pemilik penginapan sedang dalam proses diminta keterangan oleh POLRES NIAS terkait kematian Beziduhu Harefa. Hasil visum sementara, tidak terdapat tanda-tanda penganiayaan. Pihak Polres Nias masih menunggu hasil visum lanjutan dari RSU Gunungsitoli, untuk mengetahui cairan apa yang keluar dari mulut jenazah beziduhu harefa,” kata Kasat Reskrim Polres Nias Ajun Komisaris Enieli Hulu.
Sementara itu, istri Beziduhu Harefa, Ina Putri, yang tiba di RSU Gunungsitoli terlihat histeris denga tangisan saat melihat suaminya terbaring di sala satu kamar mayat di RSUD gunungsitoli..
Seorang kerabat dekat Beziduhu Harefa mengatakan: pihak keluarga telah berusaha mencari tahu keberadaan Beziduhu di sejumlah hotel dan penginapan di Kota Gunungsitoli, sejak hari Rabu (26/10/2011). Namun, pada hari Kamis (27/10/2011), sekitar pukul 08.00 WIB, keluarga Beziduhu mendapat kabar dari pihak kepolisian bahwa Beziduhu ditemukan sudah tidak bernyawa di Penginapan Malaga.
Usai visum di RSU Gunungsitoli, pihak keluarga membawa jenazah ke kediaman Beziduhu Harefa di Desa Faekhu, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, untuk dikebumikan pada hari jumat lalu 28/10/2011
(liput sekjend.forsas Nias).

Jumat, 16 September 2011

kepemimpinan

TEORI KEPEMIMPINAN
 
Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan dibahas tentang teori dan gaya kepemimpinan.
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :
Ø Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :
o Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.
o Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
o Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
o Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya
Ø Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal.
o Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
o Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.
Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.
Ø Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
Ø Teori Kepemimpinan Situasi
Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

Ø Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.
Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership Style), yakni pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya. Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpan bersikap, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.Gaya tersebut bisa berbeda – beda atas dasar motivasi , kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi karyawan. Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik ekonomis maupun nonekonomis) berartitelah digunakan gaya kepemimpinan yang positif. Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat menghasilakan prestasi yang diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.

Rabu, 14 September 2011

ADAT NIAS


Pelaksanaan Adat Perkawinan Di Nias Telah Mengalami Erosi Nilai 

Pada hari kedua Lokakarya tentang Böwö yang diselenggarakan oleh Gereja Katolik Keuskupan Sibolga, Fidelis E. Waruwu, M.Sc.Ed., menyampaikan pemikirannya berkaitan dengan tema lokakarya ini. Direktur Education, Training & Consulting Jakarta ini mengemukakan bahwa sistem adat perkawinan Nias mengandung nilai-nilai luhur seperti nilai penghormatan (fame’e sumange, fame’e afo), nilai ketaatan total, sikap tunduk dan menyerah serta sikap menunjukkan kebesaran kasih (fa’ebua mböwö).


Menurut dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara ini, pelaksanaan adat-istiadat yang mula-mula berisi nilai-nilai luhur itu kemudian mengalami perubahan dalam perguliran waktu. Beberapa hal yang pada mulanya dilakukan sebagai ritual untuk mendukung nilai, kemudian dimutlakkan dan menjadi keharusan. Akibat pemaksaan jumlah pemberian tanda kasih (fa’ebua mböwö) itu nilai-nilai luhur yang dikandungnya mengalami erosi. Nilai-nilai luhur itu direduksikan menjadi jujuran yang harus dibayar/dilunasi. Dengan kenyataan seperti itu, maka adat-istiadat itu telah jauh dari semangat awal pelaksanaannya yang lebih spiritual. Nilai-nilai luhur dalam adat perkawinan yang merupakan pembuktian kebesaran kasih (fa’ebua mböwö) kedua belah pihak (pihak keluarga mempelai wanita dan mempelai pria) sudah direduksikan dalam sebuah praktek materialistis, pemaksaan pemberian sinema pihak-pihak keluarga wanita. Tentu saja, orang-orang seperti ini bukan membuktikan diri sebagai orang yang memiliki kasih yang besar (sebua böwö) tapi orang yang miskin kasih dan justru hanya memikirkan kenikmatan sesaat (tolo-tolonia dan fa’ebua zinemania).
Di satu pihak, pelaksanaan adat “fa’ebua mböwö” memperlihatkan betapa kebesaran hati orang-orang Nias. Mereka bersedia memberi makan semua warga kampung, menunjukkan kemurahan hati dengan bersedia mengikuti apa saja yang diminta oleh pihak mertua dari pihak mempelai wanita. Apabila sudah ada relasi kekeluargaannya, maka semua pihak menjadi anggota keluarga besar dan disebut bukan lagi orang lain (sitenga bö’ö). Artinya sistem adat itu memperkokoh hubungan persaudaraan di antara seluruh keluarga.
Untuk menarik perhatian para pendengarnya, Fidelis Waruwu melontarkan pertanyaan reflektif: apakah böwö bisa dirubah? Menjawab pertanyaan reflektif itu, Fidelis mengatakan bahwa böwö tidak boleh dan tidak bisa dirubah. Perubahan yang perlu dilakukan ialah perubahan terhadap praktek/pelaksanaan adat böwö.
Untuk memperkuat pernyataannya itu, penceramah yang sudah memiliki lisensi internasional ini menerangkan bahwa kebudayaan suatu masyarakat tertentu terbentuk melalui kebiasaan harian yang dilakukan oleh individu dalam masyarakatnya. Kebiasaan itu menjadi sifat-sifat dan beberapa dari sifat yang dominan menjadi karakter yang kemudian membentuk sikap mental. Apabila individu-individu dalam suatu kelompok masyarakat itu tidak melakukan seperti yang sudah dihayati bersama itu, maka muncul rasa bersalah dan malu di dalam batin. Dengan itu, kontrol budaya sudah muncul di dalam diri setiap orang. Hal ini sangat sulit dirubah dengan sejumlah aturan. Walau demikian, bukanlah tidak mungkin dilakukan perubahan. Untuk melakukan perubahan terhadap kebiasaan yang sudah menjadi karakter itu dibutuhkan kesadaran. Apabila kesadaran ada, maka pada tataran luarnya akan mengalami perubahan.
Dengan penjelasan itu, Fidelis Waruwu hendak menyampaikan bahwa perubahan terhadap praktek/pelaksanaan adat böwö bisa dilakukan meskipun membutuhkan proses/waktu yang panjang. Langkah yang dibutuhkan untuk itu ialah membentuk kesadaran dalam diri masyarakat Nias bahwa orang Nias perlu kembali kepada nilai-nilai luhur nenek moyang mereka yang mempunyai böwö sebua (kasih yang besar), yakni memberi yang terbaik kepada orang lain terutama ketika putera/i mereka memulai kehidupan berkeluarga. Proses penyadaran ini mesti dimulai dalam keluarga-keluarga yang merupakan inti kehidupan masyarakat dalam suatu wilayah kampung. Bentuk-bentuk katekese yang menekankan proses penyadaran seperti ini pantas dirumuskan dan diselenggarakan dalam keluarga dan kelompok-kelompok kecil lainnya.

Senin, 05 September 2011




BKKBN PUSAT AKAN CAIRKAN ANGGARAN 12 MILIAR UNTUK PROGRAM KB DI NIAS

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi
Sumatera Utara (BKKBN Sumut) H Nofrijal SP MA menyebutkan, untuk meningkatkan
pencapaian program Keluarga Berencana (KB) di Pulau Nias Sumatera Utara,
pemerintah pusat akan memberikan anggaran tambahan sebesar Rp12 miliar.
Anggaran tersebut, kata Nofrijal, usai buka bersama di kantor BKKBN Sumut
Jalan Krakatau Ujung Medan, Kamis (18/8), merupakan anggaran hasil efisien
anggaran yang diambil dari setiap anggaran pokok setiap provinsi.

"Setiap anggaran tahunan dipotong 10 persen untuk efisiensi. Kumpulan
efisiensi anggaran itu digodok pemerintah pusat dan diserahkan lagi ke daerah.
Kali ini, ada tambahan peningkatan program KB di wilayah kepulauan dan
perbatasan. Sumut mendapat porsi Rp12 miliar untuk meningkatkan program KB di
Pulau Nias," sebut Nofrijal.

Sejauh ini, dia mengakui, pencapaian program BKKBN Sumut secara global sudah
bagus. Walaupun masih ada beberapa daerah khususnya di kawasan Pulau Nias yang
masih minim.

Itulah sebabnya, fokus ke depan saat ini BKKBN akan gencar melakukan promosi
program pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) kawasan tersebut.

"Yang menjadi sasaran target promosi KKB kita saat ini adalah daerah
pencapaian KKB yang masih relatif minim, yakni Pulau Nias meliputi Nias Selatan
dan Nias Barat," kata Kepala BKKBN Perwakilan Sumut Nofrijal.

"Pencapaian KKB hingga bulan Juni atau semester I 2011 di wilayah Sumut
mencapai 80%. Pencapaian KKB terbesar disumbang oleh Kota Medan, Kabupaten
Sergai, Kabupaten Deliserdang dan Kabupaten Langkat," jelasnya.

Hasil yang cukup maksimal tersebut tidak terlepas dari peran aktif pemerintah
daerah dan kalangan militer, seperti TNI yang ikut turun langsung dalam
mensosialisasikan, mengedukasi dan mempromosikan program KKB ke tengah
masyarakat.

Selain itu, peran media massa, baik dari elektronik, cetak dan digital
(online) juga turut membantu BKKBN dalam mengedukasi dan mengkomunikasi secara
informasi program pembangunan KKB.

Menurutnya, kendala yang dihadapi dalam menyosialisasikan program pembangunan
KKB di Pulau Nias karena medan yang ditempuh begitu sulit dan terbatasnya tenaga
penyuluh yang dimiliki, sehingga masyarakat belum begitu paham tentang program
KKB.

Disebutkannya juga, melalui buka puasa bersama ini, pihaknya ingin menyatukan
komitmen untuk lebih meningkatkan kinerja pegawai, agar target pencapaian
promosi dan program KKB dapat terealisasikan hingga akhir tahun.

"Kita optimis, target pencapaikan program KKB di tahun ini akan tercapaikan
dengan hasil yang maksimal," ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, keberhasilan program KB sangat erat kaitannya dengan
tersedianya anggaran di setiap kabupaten/kota. Sedangkan provinsi hanya sebagai
pendukung.

Tapi, lanjutnya, sebagian besar kabupaten/kota masih minim menganggarkan
untuk program KB. Sehingga, program sulit berjalan hingga ke desa-desa.
Sedangkan BKKBN Sumut sendiri sifatnya hanya membantu. Paling tidak sepertiga
anggaran BKKBN Sumut selama ini diplot untuk membantu daerah. "Saya sudah bicara
ke 10 bupati dan walikota. Mereka akan meningkatkan anggaran untuk program KB.
Mungkin tahun depan," sebut Nofrijal.(nai)

Pulau Nias

Cerita rakyat Nias

Pada dahulu kala sebuah cerita sang moyang atau dalam istila bahasa Nias yang namanya "Buruti Siraso" (Siraso) adalah putri dari Raja Balugu Silaride Ana’a di Teteholi Ana’a. Pada zaman Balugu (raja) "Silaride Ana’a" adalah keturunan lebih dari sepuluh ketika Balugu Luo Mewöna. Siraso adalah saudara kembar dari Silögu Mbanua (Silögu).

Di Teteholi Ana’a, Siraso memiliki kebiasaan mendatangi rakyat/masyarakat Nias(Niha hulo tano Niha) saat penaburan bibit sehingga tanaman subur dan berbuah lebat. Sedang Silögu gemar mendatangi rakyat saat panen sehingga bulir-bulir panenan banyak dan bernas.

Ketika memilih jodoh, Siraso mengidamkan suami yang mirip kembarannya, demikian pula Silögu ingin beristri seorang wanita persis Siraso. Untuk mencari jodohnya, Silögu pergi berkelana. Sementara Siraso diturunkan ayahnya ke muara sungai Oyo. Anak kembar itu dipisah agar tidak terjadi incest (kawin sumbang). Dari muara sungai Oyo, Siraso meneruskan perjalanan ke hulu, tiba di suatu dataran rendah yang kemudian bernama Hiyambanua, dan bermukim di situ.

Setelah setahun berkelana Silögu pulang. Di rantau dia tidak menemukan idamannya, di Teteholi Ana’a dia juga tidak bertemu kembarannya. Menurut ayahnya, Siraso telah meninggal dunia. Betapa gundah-gulana hati Silögu. Akhirnya, Silögu mohon diturunkan ke bumi. Silögu kebetulan diturunkan di muara sungai Oyo. Dia berjalan ke hulu sungai, dan tiba di Hiyambanua. Di sana dia bertemu seorang wanita yang mirip adik kembarnya. Sang wanita itu juga melihat Silögu mirip abang kembarnya.

Dua insan itu akhirnya kawin. Setelah menjadi pasutri (pasangan suami-istri) barulah Silögu dan wanita itu (yang ternyata adalah Siraso) mengetahui bahwa mereka saudara kembar. Apa boleh buat, Maha Sihai Si Sumber Bayu telah menjodohkan mereka.

Di bumi Nias Siraso dan Silögu tetap gemar mengunjungi para petani. Doa dan berkat mereka dibutuhkan untuk bibit dan untuk panen. Setelah mereka meninggal dunia, orang-orang membuat patung Siraso (Siraha Woriwu) dan patung Silögu (Siraha Wamasi) untuk memanggil arwah mereka pada waktu para petani turun menabur bibit dan panen. Siraso dikenal sebagai Dewi Bibit (Samaehowu Foriwu), Silögu dikenal sebagai Dewa Panen (Samaehowu Famasi).

Pada waktu mulai menabur bibit, masing-masing petani membawa bibit tanaman, diserahkan kepada ere (ulama agama suku) agar bibit tersebut diberkati oleh Dewi Bibit. Upacara pemberkatan ini mengorbankan babi. Ere memimpin doa pemujaan Siraha Woriwu. Syair hoho Memuja Dewi Bibit (Fanumbo Siraha Woriwu) diawali:

He le Siraso samo’ölö, he le Siraso samowua;
soga möi moriwu tanömö, möiga mangayaigö töwua;
mabe’zi sarasara likhe, matanö zi sambuasambua.

(Hai Siraso Sumber hasil, hai Siraso sumber buah.
Kami tiba, menyemai bibit, kami tiba menyemai tampang.
Kami semai tunggal berlidi, kami semai biji satuan.)

Setelah itu syair hoho berisi harapan agar bibit tanaman:
diberi akar menembus bumi, diberi batang naik mengatas
mayangnya dimatangkan oleh terik, buahnya dimatangkan oleh panas
terlindung dari serangan: tikus, walang sangit, celeng, monyet, hama, pipit
tidak diganggu arwah orang mati dan tidak dihanyutkan banjir

Selain harapan, syair hoho juga berisi janji (ikrar) yang harus ditepati:

Mabé wabaliŵa mbalaki, mabé wabaliŵa zemoa;
sumange woriwu tanömö, sumange woriwu töwua.
Andrö faehowu ya mo’ölö, andrö faehowu ya mowua.

(Akan kami bayar emas murni, dan kami membayar emas perada.
Persembahan bagi Dewi Bibit, persembahan bagi Dewi tampang.
Berkatilah agar ganda hasil, berkatilah agar berganda buah.)

Tidak dijelaskan bagaimana janji tersebut dilaksanakan, namun dalam pemujaan Dewa Panen disebutkan bahwa sebagian hasil panen harus dibagikan kepada: kaum miskin atau melarat, janda, anak yatim, dan anak yatim-piatu. Bila dilanggar akan membuat dewa marah dan merusak hasil pertanian.

Demikianlah cerita Dewi Bibit (dan Dewa Panen) dalam buku Ama Rozaman. Kisah Siraso dan Silögu ini pada zamannya merupakan mite. Para ahli menyebutnya mitos teogonis (mite terjadinya dewa-dewi), dianggap benar-benar terjadi, dianggap suci (sakral), dan diwariskan turun-temurun dalam kehidupan masyarakat Nias tempodahulu kala.

Senin, 01 Agustus 2011

FORUM MASYARAKAT TERTINDAS ( FAMATI )

Forum masyarakat tertindas (FAMATI ) laksanakan aksi damai di Polres Nias, Walikota dan DPRD tarkait dengan penanganan kasus P2K ( PERSONIL PEMADAM KEBAKARAN ) di Polres Nias yang sangat lamban dalam menentukan tersangka di balik otak penipu personil p2k tersebut.Aksi tersebut gabungan beberapa LSM FORSAS, LSM HAMBA dan Organisasi kamahasiswaan Gmni komisariat stt syalom Dan HIMGI.Aksi yang yang ketiga kali dilaksanakan tersebut di karenakan oleh ulah oknum2 di kesbang linmas kota gunungsitoli pada Thn 2010 yang lalu dimana beberapa staf di kesbang linmas kota melakukan pungutan liar ( PUNGLI ) tarhadap pelamar/pekerja sukarelawan sekaligus menipu anggota P2K tersebut dimna hingga sekarang anggota2 P2K telah di leburkan dan upah tenaga sukarela tidak dibayarkan.Oleh dasar2 yang telah disampaikan personil pemadam kebakaran kepada LSM hamba maka LSM HAMBA mengadukan ke Polres Nias.tapi, hingga sekarang yang sudah menjelang satu tahun belum ada titik terang penentuan tersangka, padahal bukti2 yang akurat disertai dengan kwintansi dan keterangan saksi yang cukup membantu penyelidikan.Atas tidak ada wujud nyata dari laporan tersebur maka gabungan organ lakukan aksi dami untuk mengingatkan kembali atas pertanggung jawaban serta kejelasan dan kepastian hukum di Polres Nias.jawaban pada saat aksi oleh gabungan ORMAS tersebut memicu ketidakpuasan dan alasan yang memang tidak masuk akal.maka, bebrapa Ormas yang sudah bergabung dengan FAMATI akan berencana untuk mengajukan ke POLDA SUMATRA UTARA terkait kasus P2K yang sedang hangatnya di kota gunungsitoli......

Sabtu, 07 Mei 2011

Lokasi Togi Mbogi Di Nilai Punya Potensi Alam Yang Di Kagumkan.

Lokasi TOGI MBOGI ( goa kelelawar ) yang ada di desa lasara sowu kec.Gunungsitoli Utara dinilai punya potensi alam yang dikagumkan yang memiliki panorama yang luar biasa yang terletak pada ketinggian 500 M diatas permukaan laut.Goa Togi mbogi yang disbut-sebut oleh masyarakat GUSTAR adalah puluhan tahun silam ditemukan oleh para leluhur ketika berburu disalah satu  hutan yaitu yang namanya sekarang desa lasara sowu dimana pada dulunya lokasi itu dipimpin oleh "ORI" atau namanya Ori sowu.Lokasi Togi mbogi memiliki potensi yang sangat tinggi dimana Goa Togi mbogi bisa kita masuki kedalam dangan kedalaman -+ 100 M dan lebar -+ 30 M dan ketinggian -+ 20 M.Anehnya di dalam Goa terdapat ribuan kelelawar serta memiliki lantai atas dan lantai bawah serta lorong-lorong di dalam Goa yang memiliki ciri khas dari goa di kepulauan Nias.Goa ini bisa kita masuki namun terasa gelap sekali ketika kita tidak mempunyai alat penerangan di dalamnya.Anehnya lagi Goa Togi mbogi orang disana menyatakan bahwa ketika kita memasuki Goa disaat kemarau maka didalam Goa terasa licin dan ber' air disamping serta diatas bebatuan yang besar tersebut.Tapi ketika kita masuk dimusim hujan maka didalam Goa itu tanahnya terasa kering dan tidak licin.Dulunya Goa ini memiliki benda-benda aneh di dalam yang terbuat dari batu yang menyerupai ranjang, gendang, bentuk manusia DLL,akan tetapi benda-benda itu tak ditau kemana hingga sekarang.Diatas Goa atau diluar Goa kelihatan sangat sejuk sekali karena di atas gunung serta pemandangan yang sangat mempesona.Puncaknya memiliki berbagai jenis spesies anggrek yang menarik dan tanaman liar lainya dan juga pemandangan laut yang sungguh luar biasa.Goa Togi Mbogi ini sangat menarik ketika akhir-akhir ini banyak peneliti anggrek di puncaknya dari komunitas pecinta anggrek kepulauan Nias dan mereka sangat tertarik serta keheranan akan dalamnya Goa yang bisa kita masuki.Namun Goa ini tidak diperhatikan oleh pemerintah setempat serta dinas pariwisata karena lokasi Togi Mbogi kurang dipublikasikan sehingga yang tau lokasinya pun hanya sebagian saja,kalau lokasi ini dikembangakn dan dilestarikan maka sangan menarik serta menambah perekonomian masyarakat yang mengutungkan bagi pemerintah.
















Kamis, 21 April 2011

PANTUN....

SEUNTAI KATA...


AWAN DATANG MELAYANG PERLAHAN
SERASA BERMIMPI SERASA BERANGAN
BERTAMBAH LAMA LUPA DI DIRI
BERTAMBAH HALUS AKHIRNYA SERI


BENTUK MENJADI HILANG
DALAM LANGIT HILANG GEMILANG
DEMIKIAN JIWAKU LENYAP SEKARANG
DALAM KEHIDUPAN TEGUH TENANG


MENGGAPAI IMPIAN SANGATLAH SUSAH
MENCARI NAFKAH SUDAH AMAT SUSAH
WUJUDKAN NIAT UNTUK PEROBAHAN
APA DIKATA MEMANG PENGAPDIAN


NAMUN SEMANGAT TAK PERNAH PUDAR
DEMI BANGSA DAN NEGARA
BERBAKTI SELALU PADAMU
AKU UNTUKMU BANGSAKU....

Selasa, 19 April 2011

MY OPINION

 KOTA GUNUNGSITOLI PERLU PEMBENAHAN SERIUS
Kota gunungsitoli perlu pembenahan serius dari pemerntah kota bersama masyarakat dalam meningkatkan investasi untuk dambaan masyarakat NIAS pada umumnya dan kota gunungsitoli pada khususnya, demi cita2 generasi bangsa yang memadai dalam meneruskan mutu diberbagai sarana baik pendidikan,ekonomi dan berbagai hal lain untuk  mencapai kota gunungsitoli yang bebas dari KKN yang sehat, rapi dan bersih dari noda kotor penguasa.Namun, untuk mencapai cita2 yang diharapkan masyarakat perlu dukungan dari semua pihak untuk menjaga dan menjadi social control dipemerintahan kota gunungsitoli agar semua yang diharapkan dapat tercapai semaksimal mungkin.Pembenahan kota gunungsitoli perlu konsep yang matang dari pemerintah kota agar dapat tercapai dengan baik dan maksimal, didambakan oleh semua insan dan kalangan masyarakat baik daerah maupun luar daerah.Kota gunungsitoli dibutuhkan juga pelstarian yang serius yang sudah mulai tak bernilai di mata masyarakat padahal sangat dibutuhkan dan didmbakan oleh pihak luar, baik Budaya,Seni,Peradaban kuno Nias,objek2 wisata dan berbagai hal lain yang harus dilestarikan di kota gunungsitoli.Dalam pembenahan2 secara maksimal maka pemerintah kota harus mengajak seluruh masyarakat untuk bahu membahu dan memotivasi masyarakat dalam pelstarian berbagai budaya yang mulai punah melalui  lewat kegiatan ataupun hal lain yang bersifat dikenang oleh pihak manapun  agar kesadaran masyarakat dapat marasakan bahwa pelestarian sangtlah penting dalam generasi anak bangsa.....Pembenahan kota gunungsitoli perlu pembenahan serius dari pemkot, warga Nias pada umumnya agar tercipta suasana kondusif, nyaman, dan mentetramkan untuk semua kalangan.......

Jumat, 04 Maret 2011

PENEGAKAN HUKUM HARUS DIPRIORITASKAN

PENEGAKAN HUKUM DAN KEPASTIAN HUKUM ADALAH HAL YANG HARUS SEGERA DIPRIORITASKAN



Pada hakekatnya penegakan hukum dan kepastian hukum adalah hal yang harus diprioritaskan demi menjaga dan menciptakan ketertiban, dimana dengan terciptanya ketertiban maka  masyarakat akan menjadi teratur dan damai.di dalam masyarakat yang sedang membangun, tentu ada suatu dinamika perkembangan ekonomi dan bisnis, dimana terjadi perubahan yang sangat cepat, baik bisnis dalam negri maupun bisnis antar negara.Perkembangan bisnis dari negara negara maju telah berkembang ke segala penjuru dunia yang semkin meningkat setaip tahunya, tentunya hal ini memicu perkmbangan global dunia yang semakin terus menerus berkembang di berbagai daerah maupun negara.Perkembangan ini bukan hanya pada bisnis saja tetapi juga penegakan aturan aturan atau penegak hukum demi untuk melindingi perkembangan global dunia atau pelaku bisnis.

Dalam hal di atas harus dipahami bahwa penegakan hukum haruslah hal prioritas utama, karena dengan peraturan yang baik serta aparat hukumnya yang tidak gampang terpengaruh dengan umpan yang mempengaruhi penegak hukum untuk menutupi suatu kasus yang merugikan negara. hal inilah yang harus dikawal karena hal trsebut merupakan suatu jaminan system peradialan yang baik yang terletak pada diri penegak hukum dimana kemandirian penegak hukum itu sendiri yang menetukan yang dapat bersifat tegas dengan aturan2 sesuai dengan undang2.Penegakan hukum dan kepastian hukum jadi prioritas para penegak hukum baik polisi,jaksa,hakim dll karena demi menciptakan negara yang utuh dan harmoni bebas dari KKN maka prioritas hukum itu harus benar2 diprioritaskan sebagaimana amanah dalam undang2.sehubungan dengan penegakan hukum maka ada beberapa kepastian hukum yaitu:

1.kepastian perundang undngan yang akan dipakai atau diterpkan.

2.kepastian wewenang yaitu kepastian pejabat atau lingkungan jabatan yang berwenang melayani, menetapkan atau memutuskan suatau hubungan atau peristiwa hukum yang berlaku.

3.kepastain waktu yaitu setiap yang berurusn dengan pejabat wajib melyani dengan baik atau ada kepastian waktu untuk melayani.

4.kepastian proses atau kepastian jalan yang harus dilalui dalam setiap pelayanan pera pejabat.

5.kepastian kewajiban yang haris di taati oleh setiap peradilan.

dalam kepastian kuhum yang di atas tidak hanya dalam proses peradilan apalagi pengadilan tetapi kepstian tersebut ada karena fungsi birokrasi bhwa untuk penegakan hukum bagi seluruh elemen........

sudir

Selasa, 01 Maret 2011

PILIHAN RAKYAT ADALAH PENENTUAN NASIB MASYARAKAT NIAS

TERCIPTANYA PEMIMPIN YANG DAPAT MEMIMPIN ADALAH DAMBAAN SEMUA INSAN APA YANG  DI HARAPKAN RAKYAT ADALAH DI TENTUKAN OLEH RAKYAT (MASYARAKAT) ITU SENDIRI

Kita tidak bisa pungkiri kenyataan bahwa pulau NIAS adalah salah satu daerah tertinggal di indonesia khususnya dalam bidang perekonomian dan bidang kehidupan lainya seakan menjadi daerah yang tak lebih dari objek pembiaraan kebijakan pembangunan khususnya ekonomi pemerintah pusat.Ketika kita menyadari bahwa betapa pentingnya peranan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat adalah tanggung jawab bersama bukan tanggung jawab sepihak atau perorangan namun tak kala lepas juga  oleh dukungan pemerintah dalam meningkatkan investasi luar dan dalam daerah itu sendiri.pulau NIAS yang memiliki banyak potensi yang harus di kembangkan dan dijadikan sebagai lahan ekonomi sehingga meningkatkan pendapatan daerah, namun sanggupkah pemerintah daerah dalam memanage hal ini untuk melakukan perubahan...???,itu adalah usaha dan tanggung jawab bersama mengingatkan dan mengontrol semua element demi terwujudnya harapan NIAS.

Add caption
Gempa dan tsunami pada 2005 bukan hanya mengguncang pulau NIAS, menyisakan tangis,trauma melainkan juga menyentak kesadaran dan memunculkan tanya tiada habisnya akan kelemahan bumi pertiwi nias.

Dalam pemilukada yang telah terlaksana diberbagai daerah pemekaran di pulau nias, memicu semangat untuk membangun perekonomian yang tak lepas tangan pemerintah dan dorongan kepada masyarakat untuk bekerjasama dalam meningkatkan potensi, dan taraf perekonomian sehingga keterpurukan untuk NIAS akan segera usai.untuk pemilukada di berbagai daerah adalah penentuan untuk terwujudnya cita2 moral bangsa dan dambaan semua insan agar perubahan, kemakmuran rakyat adalah benar2 harapan masyarakat dan ditentukan oleh masyarakat itu sendiri.

Pulau NAIS yang di harapkan oleh masyarakan adalah pemimpin yang benar2 mimimpin dan yang manyadari akan kewenangan dan tugas yang di emban serta memiliki rasa solidaritas tinggi demi NIAS yg kita cintai.Tugas pembangunan daerah juga tak lepas tanggung jawab negara lewat pemkab dan pemkot, namun apapun harapan masyarakat tak ujung lepas juga dari kebersamaan dan partisipasi masyarakat serta pengwasan terhadap pemerintah sehingga dapat berjalan dengan rapi dan sesuai dengan koridor tanpa ada pihak2 yang menjadi benalu.. yang sering berkata "demi bank saku" artinya yang memetingkan diri sendiri tanpa memandang penderitaan orang lain ( koruptor ).