Senin, 05 September 2011




BKKBN PUSAT AKAN CAIRKAN ANGGARAN 12 MILIAR UNTUK PROGRAM KB DI NIAS

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi
Sumatera Utara (BKKBN Sumut) H Nofrijal SP MA menyebutkan, untuk meningkatkan
pencapaian program Keluarga Berencana (KB) di Pulau Nias Sumatera Utara,
pemerintah pusat akan memberikan anggaran tambahan sebesar Rp12 miliar.
Anggaran tersebut, kata Nofrijal, usai buka bersama di kantor BKKBN Sumut
Jalan Krakatau Ujung Medan, Kamis (18/8), merupakan anggaran hasil efisien
anggaran yang diambil dari setiap anggaran pokok setiap provinsi.

"Setiap anggaran tahunan dipotong 10 persen untuk efisiensi. Kumpulan
efisiensi anggaran itu digodok pemerintah pusat dan diserahkan lagi ke daerah.
Kali ini, ada tambahan peningkatan program KB di wilayah kepulauan dan
perbatasan. Sumut mendapat porsi Rp12 miliar untuk meningkatkan program KB di
Pulau Nias," sebut Nofrijal.

Sejauh ini, dia mengakui, pencapaian program BKKBN Sumut secara global sudah
bagus. Walaupun masih ada beberapa daerah khususnya di kawasan Pulau Nias yang
masih minim.

Itulah sebabnya, fokus ke depan saat ini BKKBN akan gencar melakukan promosi
program pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) kawasan tersebut.

"Yang menjadi sasaran target promosi KKB kita saat ini adalah daerah
pencapaian KKB yang masih relatif minim, yakni Pulau Nias meliputi Nias Selatan
dan Nias Barat," kata Kepala BKKBN Perwakilan Sumut Nofrijal.

"Pencapaian KKB hingga bulan Juni atau semester I 2011 di wilayah Sumut
mencapai 80%. Pencapaian KKB terbesar disumbang oleh Kota Medan, Kabupaten
Sergai, Kabupaten Deliserdang dan Kabupaten Langkat," jelasnya.

Hasil yang cukup maksimal tersebut tidak terlepas dari peran aktif pemerintah
daerah dan kalangan militer, seperti TNI yang ikut turun langsung dalam
mensosialisasikan, mengedukasi dan mempromosikan program KKB ke tengah
masyarakat.

Selain itu, peran media massa, baik dari elektronik, cetak dan digital
(online) juga turut membantu BKKBN dalam mengedukasi dan mengkomunikasi secara
informasi program pembangunan KKB.

Menurutnya, kendala yang dihadapi dalam menyosialisasikan program pembangunan
KKB di Pulau Nias karena medan yang ditempuh begitu sulit dan terbatasnya tenaga
penyuluh yang dimiliki, sehingga masyarakat belum begitu paham tentang program
KKB.

Disebutkannya juga, melalui buka puasa bersama ini, pihaknya ingin menyatukan
komitmen untuk lebih meningkatkan kinerja pegawai, agar target pencapaian
promosi dan program KKB dapat terealisasikan hingga akhir tahun.

"Kita optimis, target pencapaikan program KKB di tahun ini akan tercapaikan
dengan hasil yang maksimal," ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, keberhasilan program KB sangat erat kaitannya dengan
tersedianya anggaran di setiap kabupaten/kota. Sedangkan provinsi hanya sebagai
pendukung.

Tapi, lanjutnya, sebagian besar kabupaten/kota masih minim menganggarkan
untuk program KB. Sehingga, program sulit berjalan hingga ke desa-desa.
Sedangkan BKKBN Sumut sendiri sifatnya hanya membantu. Paling tidak sepertiga
anggaran BKKBN Sumut selama ini diplot untuk membantu daerah. "Saya sudah bicara
ke 10 bupati dan walikota. Mereka akan meningkatkan anggaran untuk program KB.
Mungkin tahun depan," sebut Nofrijal.(nai)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar